Rabu, 12 Januari 2011

INVESTASI LANGSUNG LUAR NEGERI DAN PERDAGANGAN PANGAN OLAHAN

Ekspor merupakan salah satu cars bagi perusahaan untuk mencapai pasar internasional. Cara yang paling urnum adalah melalui investasi langsung luar negeri (Foreign Direct Investment - FDI). Suatu perusahaan dianggap sudah memiliki investasi langsung tersebut bila memiliki saham paling tidak 10 persen di perusahaan asing. Suatu perusahaan dengan kepemilikan di beberapa negara dinamakan perusahaan multinasional (Multinational Enterprise = MNE), dan perusahaan yang dimiliki oleh NINE di luar negara asalnya merupakan cabang (cabang luar negeri) dari MNE. Perusahaan di negara asal dinamakan parent, dan cabang-cabangnya berlokasi di negara host.
Nilai FDI antamegara telah berkembang lebih cepat daripada perdagangan sejak tahun 1985. Pada tahun tersebut arus FDI telah mencapai sekitar $60 miliar dibandingkan dengan $315 miliar pads tahun 1995. Itu berarti telah terjadi peningkatan sebesar 425 persen selama sebelas tahun (Organisasi Perdagangan Dunia, WTO). Diperkirakan bahwa stok FDI telah mencapai $6,1 triliun pads tahun 1995, yang nilainya lebih besar dari perdagangan barang pads tahun tersebut dengan total $4,9 triliun (WTO). Arus FDI ini berasal dari investasi saham (equity) melalui akuisisi atau investasi greenfield (yang baru), investasi kembali atas penghasilan dari cabang-cabang perusahaan, serta peminjaman antar-parent (kantor pusat) dan cabang perusahaan. Investasi ini tidak hanya melibatkan sumber daya keuangan akan tetapi juga teknologi baru, inovasi manajerial dan organisasional, keahlian pemasaran dan sumber daya, serta aset yang tak berwujud (intangible) lainnya. Dari waktu ke waktu, negara-negara (host countries) semakin tertarik akan manfaat besar yang dihasilkan MNE yang membantu memodemisasi industrinya.
Bab ini membahas investasi langsung luar negeri dan kegiatan NINE, termasuk alasan mereka ber¬investasi di luar negeri. Biaya dan keuntungan untuk negara asal dan negara tuan rumah juga dibahas secara singkat. Akhimya perluasan FDI pads pangan olahan, perdagangan besar, perdagangan eceran, mencakup pula industri jasa makanan. Bab ini penting dalam memberikan dasar untuk memahami globalisasi dari industri pangan dunia yang cenderung terns berlanjut di mass yang akan datang.
Konsep Investasi Langsung Luar Negeri
juga Tidak hanya MNE yang penting sebagai investor internasional, akan tetapi juga perdagangan antara perusahaan induk dan cabangnya yang berjumlah sekitar 33 persen dari perdagangan dunia. Pengiriman dalam NINE ini diklasifikasikan sebagai intraperusahaan karena wring kah di dalamnya terjadi "kepanjangan tangan" penjualan di antara unit NINE. Harga yang ditetapkan di antara unit (parent dan cabangnya) MNE yang sama disebut harga transfer. Sering kali NINE menyembunyikan keuntungan yang diperolehnya dengan menggunakan harga transfer yang tidak mencerminkan nilai pasar. Hal ini membuat NINE memiliki keuntungan yang sangat besar di negara yang menetapkan pajak rendah dan keuntungan yang kecil di negara yang menetapkan pajak tinggi.
Pertumbuhan FDI merupakan hal yang penting di samping risiko dan perselisihan berkenaan peng¬operasian fasilitasnya di negara asing. Ekspor merupakan strategi yang memiliki risiko yang rendah untuk men¬capai pasar tertentu karena kerugian berkaitan dengan ekspor ditutup oleh nilai dari biaya pengiriman. NINE dapat kehilangan investasi yang sangat besar jika fasilitas mereka di negara asing dinasionalisasikan oleh pemerintah setempat atau dirusak melalui kejahatan atau suatu kerusuhan. Hal ini logis jika suatu perusahaan memperoleh kemudahan untuk memproduksi suatu produk di negara asalnya dan mengekspomya, daripada membangun fasilitas produksi di lahan negara asing dengan perbedaan budaya, sistem legalitas, kegiatan bisnis dan aspek lainnya. Meskipun demikian FDI terns berlanjut sehingga menjadi kegiatan komersial yang sangat penting.
Dunning (1981) mendefinisikan tiga keunggulan bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam fasilitas produksi di luar negeri (misalnya untuk menjadi MNE), yaitu kepemilikan, lokasi dan intemalisasi (Ownership, Location and Internalization = OLI). Paradigms ini sering disebut teori FDI OLI. Teori ini telah mengalami beberapa perbaikan sejak dimunculkan oleh Dunning, tetapi umumnya diarahkan untuk memperbaiki ide-ide yang berhubungan dengan kerangka OLI atau mengintegrasi teori MNE ke dalam teori perusahaan (Ethier, Rugman, Helpman).
Keunggulan Lokasi (Locational Advantages)
Kerangka keda dari aspek lokasi merupakan hal yang paling mudah dilihat karena berhubungan dengan faktor yang sama yang menyebabkan suatu negara melakukan perdagangan barang. Dalam hal ini FDI (yang dalam beberapa hal berupa perdagangan input keuangan dan teknologi) dapat dipandang sebagai pengganti dari perdagangan barang. Perbedaan dalam biaya dan kelimpahan faktor seperti rendahnya biaya upah, harga bahan-bahan yang murah, tingginya tenaga ahli dan keunggulan input lainnya merupakan alasan utama perusahaan untuk menempatkan cabangnya di luar negeri.
Hambatan impor dapat menyebabkan perbedaan yang besar antara harga barang yang diperoleh (sebelum sampai ke konsumen) dan harga domestik. Dalam hal ini perusahaan hares membayar tarif, menetapkan kuota atau memenuhi beberapa persyaratan sebagai bentuk lain dari hambatan perdagangan_ sebelum barang tersebut masuk ke pasar yang potensial. Jika perusabaan menempatkan suatu pabrik di negara asing maka output cabang usaha tersebut tidak akan menjadi subjek dalam hambatan impor (cabang usaha akan menikmati "perlakuan nasional" di negara asing). Hal ini merupakan insentif untuk menempatkan perusahaan di negara lain. Biaya transportasi juga menimbulkan kesenjangan antara harga produk di negara pengekspor dan negara pengimpor, yang memberikan tambahan keunggulan bagi perusahaan untuk berproduksi di negara pengimpor.
Tingkat pertumbuhan potensial yang lebih tinggi dan ukuran pasar yang lebih besar di negara tuan rumah merupakan alasan lain mengapa suatu perusahaan memilih menjalankan produksinya di negara asing. Namun keunggulan ini dan keunggulan lokasi lainnya dapat menjadi satu-satunya bagian dari teori FDI, karena keunggulan lokasi yang sama ini dapat dieksploitasi oleh perusahaan domestik. Perusahaan domestik dapat mewujudkan keunggulan-keunggulan tersebut ketika menempatkan lokasi pabriknya. Mengapa pabrik didirikan oleh NINE yang memiliki keunggulan alamiah (natural advantages) relatif terhadap perusahaan domestik? Dua kerangka kerja OLI yang lain memberikan penjelasan lebih mendalam mengapa MNE berinvestasi di negara Wan rumah.
Keunggulan Kepelimikan (Ownership Advantaes)
Meskipun perbedaan secara lokasi masih tetap ads di beberapa negara tertentu yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan yang lain, hal ini tidak dapat menjelaskan mengapa perusahaan asing mendapatkan keuntungan melalui investasi di negara tuan rumah. Perusahaan tersebut hares memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan perusahaan domestik, kalau tidak perusahaan domestik akan memanfaatkan keunggulan berdasarkan lokasi yang sama dan mendapat keuntungan yang lebih besar (karena perusahaan domestik lebih senang dengan lingkungan bisnisnya, dan lain-lain).
Hampir semua MNE dikenal memiliki banyak keunggulan dibanding perusahaan domestik di negara tuan rumah. MNE sering membawa sumber days keuangan yang sangat besar, teknologi, hak paten dan merek lainnya, manajemen, pemasaran dan keahlian organisasional yang tidak dimiliki oleh negara tuan rumah. Akses untuk produksi dan informasi teknologi yang bare, kekuatan monopolistik (melalui hak paten dan merek), dan keahlian pemasaran membuat MNE tertentu menjadi pesaing yang sangat diperhitungkan oleh perusahaan domestik. Oleh karena itu MNE dapat menggunakan keunggulan kepemilikan (ownership advantages) untuk menguasai beberapa keunggulan perusahaan domestik.
Investasi Langsung Luar Negeri dan Perdagangan Pangan Olahan
Cabang dari MNE juga merupakan anggota dari jaringan produksi dan pemasaran yang lugs dengan struktur organisasi yang dapat mengurangi biaya dan meningkatkan arcs barang antamegara. Cabang usaha dapat memiliki akses input yang lebih murah dari perusahaan induk atau dari Cabang usaha lainnya, lebih memiliki pengetahuan akan pasar internasional, dan lebih meningkatkan pengalaman administratif seiring dengan meningkatnya pasar global. MNE sering dilihat sebagai suatu hal yang lebih fleksibel karena manajemen mereka dibiasakan bekerja di berbagai negara yang berbeda. Hal ini membuat mereka sering mengubah strategi tiap negara demi perbaikan operasionalnya.
Dunning (1981) menyatakan bahwa MNE berhasil dalam hal barang-barang primer yang memerlukan persyaratan tinggi (seperti pertambangan), peralatan teknologi yang canggih (seperti otomotif dan beberapa peralatan elektronik), keahlian atau informasi tentang insentif industri (seperti hotel dan penerbangan), dan industri yang dikelompokkan berdasarkan hambatan perdagangan yang tinggi atau biaya transportasi (seperti otomotif). Ia berpendapat bahwa sangat penting bagi MNE untuk memperoleh keunggulan yang tidak dapat dipatenkan seperti sistem keuangan, keahlian organisasional, pengalaman pemasaran, filosofi hubungan industri karena hak paten dapat berakhir dan dihilangkan melalui inovasi produk. Keunggulan yang non-paten ini lebih sulit dikernbangkan, akan tetapi juga sulit dihilangkan dari waktu ke waktu.
Horst (1974) menegaskan bahwa pangan bukan merupakan industri berteknologi tinggi, akan tetapi FDI pada industri pangah masih besar dan penting. Ia berpikir bahwa perusahaan Amerika Serikat memiliki pilihan tertentu untuk berinvestasi di luar negeri karena mereka melihat adanya tren bahwa Amerika Serikat ditiru oleh pasar internasional. Perusahaan milik penduduk Amerika dapat mengambil keunggulan dari kemajuan tren Amerika yang tinggi akan supermarket, periklanan, penyeragaman produk yang tetap dipertahankan di seluruh dunia. Lebih jauh lagi, perusahaan pangan Amerika telah membuat variasi produknya menjadi produk baru selama bertahun-tahun (jauh dari produk yang pertumbuhan penjualannya lambat) di mana FDI merupakan bagian dari proses diversifikasi yang alamiah. Perusahaan pangan di Amerika Serikat mengintegrasikannya (melalui FDI) ke pasar dengan pertumbuhan yang lebih cepat dan tertarik pada produk-produk baru. MNE pangan Amerika Serikat dapat melakukannya secara efisien dengan memperluas jaringan distribusi dan pemasaran karena keuntungan mereka yang besar di Amerika Serikat.
Internalisasi
Meskipun MNE memiliki banyak keunggulan spesifik yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain, hal ini bukanlah jaminan bahwa investasi langsung merupakan pendekatan yang paling menguntungkan. Masih ada rencana lain yang dapat dipikirkan di mana perusahaan induk (parent) akan memperoleh keuntungan dari keunggulan tersebut tanpa harus terlibat langsung dalam investasi di negara tuan rumah. Jika rencana tersebut menghasilkan keuntungan yang cukup dan mengamankan NINE dari operasi di lingkungan asing, nampaknya logis bila perusahaan induk memilih untuk menjual keunggulan yang dimilikinya ke perusahaan lokal di negara tuan rumah. Rencana-rencana seperti itu meliputi lisensi, konsultan kontrak atau perjanjian standar lainnya.
Meskipun mekanisme memperbolehkan perusahaan induk menerima pembayaran royalti atau pendapatan lainnya dari partner perusahaannya di negara tuan rumah, perusahaan induk tersebut biasanya mengeksploitasi keunggulannya secara internal dengan berinvestasi di negara tuan rumah sehingga perusahaan induk dapat men¬jadi NINE. Hal ini penting untuk disadari bahwa perusahaan harus menerima keuntungan lebih besar dalam menginternalisasi keunggulannya jika is menjadi NINE. Kalau tidak maka perusahaan akan mengalami kerugian melalui FDI.
Untuk menjelaskan hal ini, dimisalkan suatu perusahaan memiliki hak paten atas formula minuman ringan di Amerika Serikat dan perusahaan tersebut ingin mengeksploitasi formulanya ke seluruh dunia. Perusahaan akan membuat produknya di Amerika Serikat dan mengirimkannya ke seluruh dunia. Dengan demikian biaya transportasi atas produk minuman itu akan sangat tinggi dibanding nilainya. Akan lebih mudah bila fasilitas pengolahan yang ada di negara asing digunakan untuk menghasilkan produk yang sejenis.
Perusahaan dapat bersaing lebih efektif dengan produk minuman lokal jika keunggulan biaya dari lokasi di negara tuan rumah ini dapat lebih dimanfaatkan.
Perusahaan dapat membangun fasilitas produksi di seluruh dunia dengan menggunakan fonnulasi tertentu (dan harapannya dapat menetapkan proteksi hak paten di setiap pasar di mana produk minuman itu diproduksi). Namun perusahaan akan lebih mudah untuk bernegosiasi mengenai perjanjian lisensi dengan perusahaan domestik di setiap negara tuan rumah sehingga pembayaran royalti dapat diterima oleh perusahaan Amerika Serikat sesuai haknya untuk memproduksi minuman ringan di negara tuan rumah. Jika proses negosiasi ini bersaing secara sempurna maka perusahaan Amerika Serikat akan menerima keuntungan yang adil atas peng¬gunaan formulanya tanpa menimbulkan gangguan dan beban financial atas pengoperasiannya di seluruh dunia.
Meskipun lisensi dan pembayaran royalti adalah logic, ada beberapa masalah yang timbul antar perusahaan sehubungan dengan rencana itu. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya banyak ketidaksesuaian dari FDI. Contoh salah sate masalah diberikan berikut ini. Perusahaan Amerika Serikat mungkin mengkhawatirkan bahwa perusahaan lokal tidak ahli dalam menjaga kualitas produk atau memperluas aktivitas pemasaran. Pasar potensial mungkin tidak dapat direalisasikan sepenuhnya bagi produk tersebut dan perusahaan Amerika Serikat akhimya hares kehilangan keuntungan potensial (terutama karena banyak perusahaan asing tidak memiliki pengalaman pemasaran seperti perusahaan Amerika). Yang lebih penting adalah bahwa perusahaan Amerika Serikat khawatir bila partnemya di negara tuan rumah akan meniru formulanya dan tidak membayar royaltinya. Jika hal ini tedadi maka akan tedadi perlawanan hukum yang dipeiJuangkan di negara tuan rumah di mana perusahaan lokal akan mendapatkan keunggulan lebih besar dari perusahaan Amerika Serikat.
Perusahaan Amerika Serikat akan mengalami kesulitan untuk menegosiasikan suatu pedanjian yang "adil" yang merupakan kompensasi atas formulanya. Pasar bersifat tidak sempurna dan informasi pasar relatif terbatas di banyak pasar. Hal ini akan menyebabkan negosiasi tentang pembayaran royalti menjadi lebih kecil bila dibanding keuntungan yang diperkirakan oleh perusahaan Amerika Serikat dengan mengeksploitasi keunggulan¬nya secara internal. Akhimya, perusahaan Amerika Serikat akan menaikkan biaya transaksi yang berbeda untuk setiap perusahaan di negara tuan rumah daripada memiliki cabang usaha di negaranya sendiri. Jika perusahaan induk terns berhubungan dengan cabangnya maka akan banyak informasi yang diperoleh untuk memperbalki sistem operasi di negara asal dan negara tuan rumah sehingga strategi pemasaran umum dapat diadopsi dan penyesuaian yang dibutuhkan dapat ditangani dengan lebih mudah.
Dunning (1981) berpendapat bahwa biaya untuk mengeksploitasi keunggulan di sebagian besar perusahaan wring kali hampir mendekati no] di negara tuan rumah sehingga tidak memerlukan biaya transaksi atau risiko yang tinggi dalam teknologi atau hak paten untuk mendukung NINE agar berinvestasi di negara asing daripada, menjual keunggulan yang dimiliki. Ada beberapa contoh tentang keunggulan yang dilisensikan. Dua dari contoh keunggulan yang paling terkenal dari Amerika Serikat adalah Coca-Cola dan. McDonald. Coca-Cola melisensikan hak patennya ke seluruh dunia, akan tetapi ia memproteksi formulanya dengan memproduksi sirup secara eksklusif di fasilitas produksinya sendiri. McDonald menjual franchise ke seluruh dunia, akan tetapi menetapkan kualitas melalui spesifikasi kontrak. Umumnya, semakin kompleks keunggulan yang dimiliki MNE, maka ia semakin mengeksploitasi keunggulan tersebut secara domestik (Dunning).
Menginternalisasi keunggulan perusahaan juga akan menghasilkan biaya yang lebih rendah atau membantu untuk berkompetisi di pasar negara asal. Perusahaan induk dan cabangnya dapat berbagi biaya produksi dan distribusi tertentu seperti penelitian dan pengembangan, periklanan, dan lain-lain. Penghematan biaya ini diperoleh dari adanya kesempatan ekonomi di mana perusahaan akan memiliki biaya rendah per unit dengan melakukan kegiatan ekstra ini. Ada beberapa contoh perusahaan dengan lini produk yang besar dan jaringan distribusi yang lugs telah menghasilkan biaya yang rendah. FDI merupakan cars sederhana lainnya bagi perluasan perusahaan untuk mendapatkan keunggulan biaya yang rendah. Kalaupun biaya NINE tidak lebih rendah dari FDI, beberapa orang berpendapat bahwa MNE dapat menggunakan keuntungan dari pengoperasian di luar negeri melawan pesaingnya di pasar negara asal.
Yang terakhir, FDI menyebabkan globalisasi alamiah yang dinamis. Umumnya suatu perusahaan mencapai pasar internasional untuk pertama kalinya melalui ekspor karena risiko dan biaya tetap ekspor yang rendah dibandingkan dengan investasi langsung. Bagaimanapun juga, wiring dengan meningkatnya penjualan nternasional, perusahaan dapat menetapkan biaya yang lebih rendah dengan mengambil risiko biaya tetap yang besar, tetapi biaya variabel yang lebih rendah daripada investasi langsung (Rugntan). Dalam hal ini FDI merupakan pendewasaan dari proses intemalisasi perusahaan.
Biaya dan Manfaat FDI
Terintegrasinya pasar modal secara global merupakan hasil dari kesadaran dunia bahwa arus investasi (dalam bentuk portofolio dan saham) antarnegara harus menguntungkan semua pihak. Semakin banyaknya perusahaan yang berpengalaman dalam hal informasi dan teknologi menyebabkan dunia akan memanfaatkan secara intensif keunggulan mereka baik diinginkan oleh pemerintah maupun tidak. Dalam dekade terakhir, sebagian besar pemerintah menyadari bahwa banyaknya regulasi dalam FDI hanya membuat terisolasinya hubungan suatu negara dengan dunia luar dan oleh karenanya difusi teknologi ke dalam suatu negara menjadi sangat lambat. Secara sederhana, pemerintah negara asal menyadari bahwa mereka tidak dapat dengan mudah menahan NINE untuk melakukan investasi di luar negeri dan pemerintah negara tuan rumah menyadari bahwa sebaiknya memperbolehkan NINE untuk masuk ke negaranya.
Keuntungan dari FDI yang didapat oleh negara tuan rumah sangat mudah dilibat daripada keuntungan yang didapat oleh negara asal (pengirim). Ketika suatu NINE memutuskan untuk mendirikan sebuah pabrik di negara tuan rumah, maka dengan segera akan diperoleh keuntungan berupa terbukanya lapangan kerja dan pendapatan dari proses produksi. Keuntungan ini berupa manfaat langsung dan tidak langsung yang dapat ber¬tindak sebagai filter perekonomian. Yang lebih penting lagi adalah teknologi baru, manajemen dan persaingan yang dibawa oleh NINE. Beberapa keuntungan ini akan dinikmati perusahaan-perusahaan lain di negara tuan rumah dan dapat memperbaiki sistem manajemen dan operasi dari perusahaan tersebut. Akan sering terjadi peningkatan permintaan akan tenaga kerja terampil untuk fasilitas yang baru dan on the job training yang berasal dari praktik-praktik pekeiJaan dari pabrik baru yang secara signifikan akan meningkatkan keahlian kerja para buruh.
Beberapa negara tuan rumah yang potensial bagi FDI telah menghambat MNE untuk masuk ke negara tersebut pada tahun 1960-an dan 1970-an karena mereka merasa bahwa MNE "memborong aset-aset" atau I'membenikan pengaruh politik yang tidak semestinya" melalui aktivitas mereka. Masuknya perusahaan asing dipandang sebagai hilangnya kedaulatan suatu bangsa, dan hal itu menyakiti kebanggaan suatu bangsa. Pada akhir tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, beberapa negara, terutama di Asia dan Amerika Latin, menyadari bahwa sikap ini ternyata mencegah masuknya ide-ide dan teknologi baru ke negara mereka, mempromosikan suatu struktur industri dalam negeri yang sangat tidak efisien dalam penyampaian barang dan jasa yang modern.'`' Struktur pasar domestik di negara-negara ini sangat tidak kompetitif sehingga negara memutuskan bahwa FDI dapat dengan cepat mendorong perusahaan domestik menjadi lebih efisien dan mengetahui keinginan konsumen.
Amerika Serikat merupakan contoh klasik dari keuntungan menjadi tuan rumah FDI. Ada suatu kontroversi yang besar di akhir tahun 1980-an karena sebagian besar pemerintah negara bagian di Amerika Serikat menyediakan insentif bagi MNE asing, terutama fasilitas perlengkapan otomotif, yang akan didirikan di negara bagian tersebut. Pemerintah akan memperbaiki infrastruktur, pajak liburan dan keuntungan lain yang berhubungan dengan FDI. Negara bagian Kentucky, contohnya, menyediakan insentif sebesar $150 juts untuk perusahaan manufaktur Toyota yang berlokasi di Georgetown pada tahun 1986. Hal ini merupakan bukti nyata bahwa negara bagian memandang FDI sebagai keuntungan yang sangat besar bagi perkembangan ekonomi. Negara-negara sering kali memiliki proses tawar-menawar yang tidak tampak, akan tetapi jelas bahwa MNE untuk industri tertentu dengan Skala yang besar dan fasilitas produksi yang padat teknologi sering kali menerima insentif untuk pendiriannya di negara atau wilayah tertentu.
Keuntungan yang diperoleh negara pengirim tidaklah jelas dan mungkin tidak dinyatakan. Perusahaan induk akan mengekspor produk ke cabang usahanya yang akan meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan di negara tuan rumah. Keuntungan ini akan dinetralisasi oleh produk impor dari cabang usaha yang sebelumnya telah diproduksi oleh perusahaan induk. Ada kemungkinan bahwa perusahaan induk belajar banyak hal dari cabang usahanya di mana ilmu itu akan ditransfer kembali ke sistem pengoperasian perusahaan induk dan akan membuat produksi menjadi lebih efisien. Akhlmya, hak yang wajar para investor dalam MNE yang mungkin lebih banyak dipresentasikan oleh penduduk di negara asal, akan mendapatkan penghasilannya kembali dari investasi mereka yang akan meningkat bila cabang usahanya berhasil meningkatkan pendapatan negara asal.
Manfaat utama di luar FDI untuk negara asal adalah hubungan antara FDI dan perdagangan internasional. Awalnya, konsep FDI dianggap sebagai pengganti perdagangan di mana perusahaan memilih untuk berinvestasi di negara tuan rumah daripada mengekspor barang mereka (Munde1,1957). Tipe dari FDI ini dinamakan horizontal di mana MNE melakukan jenis aktivitas yang sama di negara tuan rumah seperti di negara asal. Jika kasus ini terjadi maka akan tedadi penurunan pekerjaan di negara asal karena menurunnya ekspor.
Pandangan yang lebih realistic mengenai perdagangan dunia adalah menyadari bahwa perdagangan produk setengah jadi sangatlah penting dan bahwa perusahaan induk mengalihkan produksinya ke negara lain untuk membuat aktivitas di negara asal mereka menjadi lebih kompeti secara internasional. Hal ini ted adi dalam FDI secara vertikal, di mana aktivitas negara tuan rumah digunakan sebagai input untuk atau output dari aktivitas di negara asal. Dalam hal ini FDI dapat meningkatkan ekspor dari negara asal sebelum pendapatan negara tuan rumah berdampak terhadapnya. Selanjutnya NINE telah membuat variasi lini produk sehingga fasilitas produksi di negara tuan rumah untuk beberapa produk tertentu dapat menstimulasi permintaan untuk lini produk lain yang secara khusus diproduksi demi kepentingan negara asal. FDI dapat dipandang sebagai suatu sinergi dalam khasanah multiproduk ini yang dapat mengakibatkan peningkatan ekspor di negara asal. Hubungan antara FDI dan perdagangan masih merupakan isu hangat untuk diperdebatkan.
Di camping efeknya terhadap ekspor negara asal, sebagian besar negara MNE selalu dapat mengikuti praktik bisnis di luar negara asal mereka tanpa restriksi. Hanya sedikit yang dapat dilakukan oleh negara asal untuk menghambat MNE berinvestasi secara internasional. FDI merupakan salah satu strategi yang dapat diguna¬kan oleh MNE untuk membantu mereka memaksimumkan profit dari seluruh operasi yang mereka jalankan. Kekuatan persaingan akan mengarahkan keputusan-keputusan MNE dan hanya sedikit yang dapat dilakukan oleh negara asal untuk menghalangi langkah FDI.
Investasi Langsung Luar Negeri pada Industri Pangan
Banyak perusahaan pangan olahan Amerika Serikat merupakan NINE. Enam dari sepuluh MNE untuk produk pangan terbesar adalah milik Amerika, yang merupakan empat belas dari dua puluh lima besar pada tahun 1993 (Tabel 11.1 menunjukkan daftar dua puluh lima besar perusahaan pangan olahan). Nama-nama yang terkenal seperti Philip Morris/Kraft Foods, ConAgra, Cargill, PepsiCo, dan Coca Cola merupakan perusahaan pangan olahan terbesar dalam daftar Amerika. MNE pangan terbesar di dunia adalah Nestle SA dari Switzerland, dengan penjualan pangan olahan sebesar $36,3 miliar dalam tahun 1993.
Beberapa restriksi diberlakukan pada MNE berdasarkan praktik bisnis. Sebagai contoh, suatu perusahaan yang beroperasi di Amerika Serikat yang menyuap pegawai pemerintah di luar negeri merupakan hal yang ilegal. Perusahaan yang beroperasi di Amerika Serikat yang memiliki transaksi dengan entitas di Kuba (meskipun hukum mengenai hal ini masih dalam perbaikan) juga termasuk ilegal. Walaupun kontroversial, restriksi seperti ini kadang-kadang mengganggu jalannya MNE. Sebelum tahun 1971, Menteri Perdagangan Internasional dan Industri (Jepang) telah mencanangkan kebijakan bahwa tidak seorang pun pekeda Jepang yang dipecat akibat dari FDI Jepang (Bergsten, Horst, dan Moran).
Aktivitas dari MNE pangan Amerika Serikat menjadi besar dan berkembang. Pada tahun 1995 terdapat sekitar 764 cabang MNE pangan Amerika Serikat dengan aset sebesar $99,6 miliar, penjualan sebesar $113,2 miliar dan 554.000 pekeda (Kantor Analisis Ekonomi). Nilai tambah kotor (gross value-added) dari cabang ini sekitar $25,2 miliar dan penjualan yang diperoleh cabang usaha sekitar lima kall lebih besar dari nilai ekspor pangan olahan Amerika Serikat. Cabang MNE Amerika Serikat ini mengimpor $3,4 miliar dari Amerika Serikat
dan mengekspor $2,7 miliar. Telah diketahui dengan balk bahwa sebagian besar dari FDI ini bersifat horizontal (mereka melakukan aktivitas yang sama balk di perusahaan induk maupun cabang), dan output utama yang sanuat dari cabang Amerika Serikat dijual di negara tuan rumah (Handy dan Henderson, 1994).
dari cabang mereka di luar negeri pada tahun 1994. Coca Cola merupakan MNE pangan Amerika Serikat terbesar dengan penjualan dari cabang sebesar $11,1 miliar pada tahun 1194. Empat belas besar perusahaan lainnya telah lama terkenal di mana setiap cabangnya memiliki total penjualan paling tidak sebesar $1,5 miliar. Beberapa NINE dikonsentrasikan dalam produk yang kecil (Coca Cola dan Kellogg), sementara yang lain memiliki lim produk yang besar (Philip Morris dan Sara Lee). Beberapa MNE dikonsentrasikan pada produk yang homogen (Archer Daniels Midland dan Chiquita Brand), sementara yang lain memiliki merek yang terkenal di seluruh dunia (Coca Cola dan PepsiCo).
Sebagian besar cabang MNE pangan Amerika Serikat yang berlokasi di Eropa menghasilkan 56 persen nilai tambah kotor, cabang di Amerika Latin sebesar 20 persen, cabang di Asia sejumlah 14 persen dan cabang di Kanada sejumlah 8 persen (Kantor Analisis Ekonomi). MNE Amerika Serikat memilih negara yang kelimpahan faktornya sama dengan cabang-cabang mereka di Amerika Serikat daripada menempatkannya di negara yang berpenghasilan rendah di mana faktor biayanya, terutama tenaga ker a, lebih rendah. Penelitian telah menunjukkan bahwa ukuran pasar negara tuan rumah, kebijakan pajak, dan perbedaan nilai tukar merupakan penentu yang penting untuk pemilihan lokasi FDI Amerika Serikat dalam industri pangan. Upah di negara tuan rumah bukanlah penentu yang signifikan untuk pola FDI Amerika Serikat (tying dan Reed).
MNE asing aktif di Amerika Serikat. Pada tahun 1995 ada 2.896 cabang MNE pangan asing di Amerika Serikat dengan aset $57,2 miliar, penjualan $50,9 miliar, dan 228.000 tenaga kerja. Nilai tambah kotor dari cabang ini adalah sebesar $12,2 miliar dan penjualan dari cabang ini juga sangat besar dibanding nilai impor pangan olahan ke Amerika Serikat. Cabang dari MNE asing ini mengekspor $2,8 miliar dari Amerika Serikat dan mengimpor $3,2 miliar ke Amerika Serikat. Perusahaan Eropa merupakan investor yang penting di industri pangan Amerika Serikat yang menghasilkan 67 persen nilai tambah kotor, diikuti oleh perusahaan dari Kanada dan Asia.
Ada beberapa analisis terhadap kondisi perusahaan pangan yang menjadi NINE dan faktor-faktor apa yang menentukan ukuran dan kesuksesannya. Reed dan Ning (1996) dalam analisis mereka terhadap tiga puluh empat perusahaan pangan olahan Amerika Serikat menemukan bahwa salah satu faktor untuk menjadi perusahaan multinasional adalah perusahaan yang lebih capital-intensive yang kemudian mengembangkan variasi lim produknya. Pergerakan ke arah multinasional mempunyai maksud untuk memanfaatkan keunggulan yang telah dimilikinya. Setelah suatu perusahaan menjadi multinasional maka faktor yang sama secara positif akan mem¬pengaruhi ukurannya. Studi tersebut juga menemukan bahwa MNE mengeluarkan anggaran yang lebih besar untuk memperluas pemasaran, sementara MNE yang mengeluarkan anggaran lebih besar untuk penelitian dan pengembangan cenderung menjadi lebih kecil ukurannya. Kedua hasil penelitian yang terakhir ini meng¬indikasikan bahwa NINE yang memiliki merek kuat itu ingin memanfaatkannya, akan tetapi mereka cenderung tidak memiliki anggaran R&D yang besar untuk mengembangkan produk barn di mana idenya diketahui oleh negara lain.
Henderson, Voros dan Hirschberg (1996) menggunakan sampel sebanyak 144 perusahaan pangan di persen seluruh dunia dalam menganalisis perilaku MNE. Mereka menemukan bahwa perusahaan yang lebih kecil cenderung mengekspor, sementara perusahaan yang lebih besar cenderung berinvestasi untuk mencapai pasar luar limpahan negeri. Sementara perusahaan dengan pasar domestik yang besar lebih memilih untuk berinvestasi dari pada yang mengekspor. Mereka menyimpulkan bahwa perusahaan melakukan investasi ke luar negeri dengan maksud untuk telah mengeksploitasi merek dan kerja sama yang balk, terutama perusahaan bukan milik Amerika Serikat dan bahwa pakan MNE yang bukan milik Amerika Serikat cenderung untuk mengekspor produksinya dengan persentase yang lebih besar daripada NINE milik Amerika Serikat.
Pentingnya MNE dalam Negosiasi Perdagangan
Pengaduan perselisihan perdagangan antara Amerika Serikat, Ekuador, Guatemala, Honduras, dan Meksiko melawan Uni Eropa menunjukkan kepentingan dan kekuatan MNE Amerika Serikat. Pada tahun 1993 Uni Eropa mengadopsi kebijakan yang memperbolehkan mengimpor pisang dari negara-negara yang dulu menjadi koloni Inggris dan Perancis di Pulau Karibia untuk mendapatkan akses yang lebih besar dan tarif yang lebih rendah daripada mengimpor pisang dari Amerika Tengah dan Selatan. Hal ini sangat membatasi akses pisang ke pasar yang penting. Lima negara di atas akhirnya mengeluarkan suatu petisi kerja sama dengan WTO yang ditujukan kepada Uni Eropa agar mengubah rezim impor pisangnya. Hal ini tidak dimaksudkan untuk menyamakan preferensi antara Pulau Karibia dengan negara-negara Amerika Tengah/Selatan akan tetapi paling tidak mengurangi adanya distorsi.
Mungkin orang ingin tabu mengapa Amerika Serikat melibatkan diri dalam kasus ini, padahal is tidak mengekspor pisang dan merupakan pengimpor terbesar. Alasannya adalah bahwa dua perusahaan multinasional Amerika Serikat, yaitu Dole Foods dan Chiquita Brands memiliki investasi yang sangat besar di industri pisang Amerika Tengah dan Selatan. Bisnis mereka hampir coati karena sangat sulit mengekspor pisang ke Uni Eropa akibat preferensi tersebut.
WTO akhimya setuju dengan posisi Amerika Serikat dan negara-negara yang lain. WTO kemudian membuat ketentuan untuk melawan Uni Eropa di mana Uni Eropa terns mendesak melalui gerakan-gerakan untuk menunda liberalisasi selanjutnya. Pada bulan Desember 1989 Amerika Serikat meminta hak untuk mengambil $520 juta dari preferensi perdagangan (atau menalkkan tarif untuk membuat seimbang pendapatan tarif sebesar $520 juta) berbagai macam barang Uni Eropa jika mereka tidak mengikuti aturan WTO.
Akhirnya panel majelis dibentuk kembali dan menyatakan bahwa Amerika Serikat dapat mengambil $191 juta dari preferensi perdagangan jika Uni Eropa t1dak tunduk pads perdagangan bebas berikutnya. Sampai tulisan ini dikeluarkan, preferensi belum diambil, akan tetapi sangat jelas bahwa kebijakan perdagangan Ame.-_'im Serikat dimaksudkan untuk memelihara akses pasar bagi eksportir Amerika Serikat dan MNE.
Pertumbuhan FDI yang sangat pesat juga terjadi dalam distribusi pangan dan jasa untuk Amerika Serikat (keduanya investasi outbound dan inbound). Pada tahun 1993, cabang dari pedagang besar (wholesaler) asing telah menjual sebesar $21,7 miliar di Amerika Serikat, sementara para pedagang besar Amerika Serikat telah mendapatkan hasil penjualan dari berbagai cabang mereka di luar negeri sebesar $15,8 miliar (Henderson, Handy, dan Neff). MNE pangan asing lebih agresif dalam bisnis perdagangan eceran (retailing) pangan di Amerika Serikat. Asosiasi supermarket seperti Albertsons (Jerman) yang merupakan terbesar keempat dari pedagang eceran pangan di Amerika Serikat, Atlantic and Pacific Tea (Jerman), Food Lion (Belgic) dan Ahold (Belanda) memiliki pertumbuhan penjualan yang tinggi di Amerika Serikat. Total penjualan retailer pangan asing di Amerika Serikat mencapai $51,5 miliar tahun 1993, dibandingkan penjualan retailer pangan Amerika Serikat di negara asing $11,9 miliar.
Rantai kepemilikan restoran Amerika telah meluas di seluruh dunia dan merupakan bidang FDI yang penting bagi industri pangan Amerika Serikat. Gambaran penjualan hampir di sebagian besar rantai restoran mencakup company-owned firms dan franchise-owned establishment. Hal ini merupakan indikasi dari kehadiran MNE secara internasional. Pada tahun 1994, McDonald's merupakan mata rantai restoran terbesar di seluruh dunia dengan penjualan sebesar $26 miliar, di mana 43 persen di antaranya berasal dari pasar di luar Amerika Serikat. Rantai kepemilikan restoran negara asing juga sangat penting di Amerika Serikat. Nama-nama yang terkenal seperti Burger King, yang dimiliki oleh Grand Metropolitan (UK), Hardees and Roy Rogers yang dimiliki oleh Imasco Ltd. (Kanada), Berta Dunkin Donuts. dan Baskin-Robbins yang dimiliki oleh Allied-Domecq (UK)•

1 komentar:

  1. Bagi yang mampu berpikiran jernih setelah jadi BMI pasti sukses, pada dasarnya di perantauan cari modal dulu dan bekerja yg baik sampai kontrak finis, oh iya tidak lupa sy ucapkan terima kasih banyak kpd teman sy yg ada di singapura..! berkat postingan dia di halaman facebook TKI Sukses sy baca. sy bsa kenal nma nya Mbah Suro Guru spiritual PESUGIHAN ANKA GHAIB TOGEL 2D sampai 6D dan PESUGIHAN DANA GHAIB. . pikir-pikir kurang lebih 7 tahun kerja jd Tkw di Hongkong hanya jeritan batin dan tetes air mata ini selalu menharap tp tdk ada hasil sm sekali. Mana lagi dapat majikan galak. salah sedikit kena marah lagi . Tiap bulan dapat gaji hanya separoh saja . . itu pun tdk cukup biaya anak di kampung. Tp sy beranikan diri tlpon nmr beliau untuk minta bantuan nya. melalui PESUGIHAN DANA GHAIB Nya . syukur Alhamdulillah benar2 terbukti sekarang. terima kasih ya allah atas semua rejeki mu ini. Sy sudah bs pulang ke kmpung halaman buka usha skrg. jk tman minat ingin tlpn beliau . ini nmr nya +62 82354640471 & 082354640471 siapa tau anda bisa di bantu dan cocok sprti sy . aminn




    BalasHapus